track demi track di manifesto
O1. MATIMUDA
suara bulat dengung feedback gitar menjadi sebuah prolog pendek yang segera menghantarkan lagu ini kepada sebuah percakapan panjang antara melodisasi gitar robi, ruangan ruangan lebar buatan bass line arjuna, detak tenang drum line anis dan deklamasi lirik pendek farid. Masing-masing bagian menghibahkan ruh-nya kedalam track yang membahasakan sebuah tema sederhana tentang kematian dan semangat hidup. Track ini dibuat pada tahun 2006, pernah dirilis sebagai pengsisi soundtrack film berjudul radit dan jani. Matimuda piano version oleh lani frau, matimudatronik oleh tejo stoplichten, film indie berjudul ‘aku pernah mati’ oleh utpala atworks, muncul dan berkumpulnya klub matimuda dan banyak cerita tentang lagu ini sampai sekarang masih sangat mengharubirukan rasa senang dan terimakasih kami. Matimuda menjadi salah satu penanda utama perjalanan band kami.
‘Hidup tak perlu terlalu lama, jika dosa yang berkuasa’
02. MONSTER KARAOKEtempo drum sedang dengan sedikit hook dan trik menabuh di tengah lagu menjadi setimpal dengan keceriaan yang dibawa oleh not-not gitar dan bass yang saling meloncat kesana kemari. Monster karaoke adalah single pertama di album manifesto. Tentang alter ego, keliaran dan sisi sebenar-benarnya dari setiap orang yang bisa tiba-tiba memberontak keluar lepas dari jasad ketika mendapatkan picu yang tepat.
‘Soraki laju lagu, tangisi melodi, rayakan apa saja hari ini’
03. MAHA OKE
Kami sedang bergosip tentang siapa yang paling bertanggung jawab atas semua semua dan semua keindahan hidup yang kami dan setiap orang alami setiap hari. Dan semua dari kami tidak ada yang dapat menyangkal kalau Dia adalah Tuhan. Dan kata ganti untuk Tuhan yang kami rasa paling intim bagi kami adalah ‘Maha Oke’. Ini adalah track yang paling religius bagi kami setelah lagu matimuda dan menjadi semacam lagu puji-pujian yang dapat kami gunakan untuk mengubah sebuah perhelatan musik, sesaat menjadi sebuah altar dan arena menyembah kebesaran-Nya.
‘pagi indah cerah yang engkau nanti dan sore redup tenang yang kau nikmati, sedikit dari banyak yang Maha Oke beri’
04. MANIFESTO POSTMODERNISME
Ada saatnya kami merasa sulit nan jengah akan pencarian identitas dalam berkarya. Kami merasa harus mendefinisikan diferensiasi karya kami atas sesuatu yang lain, namun kemudian terbantahkan oleh opini dan penilaian-penilaian yang dangkal. Saat itulah, beberapa poin-poin penting dari sebuah studi kultural bernama postmodernisme muncul kembali diingatan kami dan serta merta memberikan bantuan dan pencerahan atas kebingungan kami. Bahwa setiap narasi telah ditemukan, bahwa originalitas adalah nihil, dan bahwa kebaruan-kebaruan absolute tidak akan pernah datang lagi. Setiap apa yang kita lihat, dengar, ucap, makan, dan muntahkan setiap saat adalah remah dan sisa dari apa yang pernah ada sebelumnya. Unsur-unsur harafiah rock kami gunakan sebagai fitur eksekusi track ini seperti drum line yang menderu dan rapat, bass line klasik dan lugas, melodi gitar melengking berkelok-kelok di tengah lagu dan sedikit teriakan dalam pelafalan lirik. Track ini mungkin akan menjadi penyambung ke karya-karya kami pasca manifesto nanti. Well see.
‘Bungkam para arogan, Terjang para ideal’
05. MENANGISI AKHIR PEKAN
Salah satu track yang kami anggap paling manis, smooth, poptastic, dan unisex diantara materi lain di manifesto. Part guitar, bass, dan drum cukup ringan dan licin menimpali teks lirik tentang pahit manis yang kami alami selama kurang lebih 6 tahun membesarkan anak perempuan kami yang bernama jenny. Yaitu panggung demi panggung, rutinitas kuliah-kerja-hidup, teman-teman yang telah memutuskan untuk mendukung perjalanan dan perjuangan kami, cigarettes and alcohol, dan semua cerita-cerita kecil yang membantu mendewasakan kami sebagai sebuah keluarga. Ini adalah anthem personal kami atas proses panjang itu, sekaligus lagu terimakasih pada teman dan pencerita jenny semuanya.
‘teman dan pencerita, panggung dan pertunjukkan, cairan dan pendosa, rayakan dengan asap di hela nafas, jalan dan pencarian jawaban, ingatan dan penyesalan, tangisi akhir pekanmu’
06. THE ONLY WAY
Salah satu track klasik jenny yang sederhana, tapi sangat sulit kami temukan bentukan finalnya. Track ini mengalami masa-masa bongkar pasang dan perbaikan-perbaikan yang cukup lama dan sempat kami fikir tidak akan pernah selesai sampai akhirnya kita dapatkan eksekusi yang menurut kami optimal dan layak kami masukkan ke dalam album manifesto. Track ini menurut kami secara referentif dekat dengan gelombang music garage yang datang dan dibesarkan oleh band-band garage asal newyork dan inggris pada awal 2000-an yang memberikan pengaruh yang cukup kuat pada proses penciptaan berkarya kami waktu itu.
‘parallel life, ill see you soon’
suara bulat dengung feedback gitar menjadi sebuah prolog pendek yang segera menghantarkan lagu ini kepada sebuah percakapan panjang antara melodisasi gitar robi, ruangan ruangan lebar buatan bass line arjuna, detak tenang drum line anis dan deklamasi lirik pendek farid. Masing-masing bagian menghibahkan ruh-nya kedalam track yang membahasakan sebuah tema sederhana tentang kematian dan semangat hidup. Track ini dibuat pada tahun 2006, pernah dirilis sebagai pengsisi soundtrack film berjudul radit dan jani. Matimuda piano version oleh lani frau, matimudatronik oleh tejo stoplichten, film indie berjudul ‘aku pernah mati’ oleh utpala atworks, muncul dan berkumpulnya klub matimuda dan banyak cerita tentang lagu ini sampai sekarang masih sangat mengharubirukan rasa senang dan terimakasih kami. Matimuda menjadi salah satu penanda utama perjalanan band kami.
‘Hidup tak perlu terlalu lama, jika dosa yang berkuasa’
02. MONSTER KARAOKEtempo drum sedang dengan sedikit hook dan trik menabuh di tengah lagu menjadi setimpal dengan keceriaan yang dibawa oleh not-not gitar dan bass yang saling meloncat kesana kemari. Monster karaoke adalah single pertama di album manifesto. Tentang alter ego, keliaran dan sisi sebenar-benarnya dari setiap orang yang bisa tiba-tiba memberontak keluar lepas dari jasad ketika mendapatkan picu yang tepat.
‘Soraki laju lagu, tangisi melodi, rayakan apa saja hari ini’
03. MAHA OKE
Kami sedang bergosip tentang siapa yang paling bertanggung jawab atas semua semua dan semua keindahan hidup yang kami dan setiap orang alami setiap hari. Dan semua dari kami tidak ada yang dapat menyangkal kalau Dia adalah Tuhan. Dan kata ganti untuk Tuhan yang kami rasa paling intim bagi kami adalah ‘Maha Oke’. Ini adalah track yang paling religius bagi kami setelah lagu matimuda dan menjadi semacam lagu puji-pujian yang dapat kami gunakan untuk mengubah sebuah perhelatan musik, sesaat menjadi sebuah altar dan arena menyembah kebesaran-Nya.
‘pagi indah cerah yang engkau nanti dan sore redup tenang yang kau nikmati, sedikit dari banyak yang Maha Oke beri’
04. MANIFESTO POSTMODERNISME
Ada saatnya kami merasa sulit nan jengah akan pencarian identitas dalam berkarya. Kami merasa harus mendefinisikan diferensiasi karya kami atas sesuatu yang lain, namun kemudian terbantahkan oleh opini dan penilaian-penilaian yang dangkal. Saat itulah, beberapa poin-poin penting dari sebuah studi kultural bernama postmodernisme muncul kembali diingatan kami dan serta merta memberikan bantuan dan pencerahan atas kebingungan kami. Bahwa setiap narasi telah ditemukan, bahwa originalitas adalah nihil, dan bahwa kebaruan-kebaruan absolute tidak akan pernah datang lagi. Setiap apa yang kita lihat, dengar, ucap, makan, dan muntahkan setiap saat adalah remah dan sisa dari apa yang pernah ada sebelumnya. Unsur-unsur harafiah rock kami gunakan sebagai fitur eksekusi track ini seperti drum line yang menderu dan rapat, bass line klasik dan lugas, melodi gitar melengking berkelok-kelok di tengah lagu dan sedikit teriakan dalam pelafalan lirik. Track ini mungkin akan menjadi penyambung ke karya-karya kami pasca manifesto nanti. Well see.
‘Bungkam para arogan, Terjang para ideal’
05. MENANGISI AKHIR PEKAN
Salah satu track yang kami anggap paling manis, smooth, poptastic, dan unisex diantara materi lain di manifesto. Part guitar, bass, dan drum cukup ringan dan licin menimpali teks lirik tentang pahit manis yang kami alami selama kurang lebih 6 tahun membesarkan anak perempuan kami yang bernama jenny. Yaitu panggung demi panggung, rutinitas kuliah-kerja-hidup, teman-teman yang telah memutuskan untuk mendukung perjalanan dan perjuangan kami, cigarettes and alcohol, dan semua cerita-cerita kecil yang membantu mendewasakan kami sebagai sebuah keluarga. Ini adalah anthem personal kami atas proses panjang itu, sekaligus lagu terimakasih pada teman dan pencerita jenny semuanya.
‘teman dan pencerita, panggung dan pertunjukkan, cairan dan pendosa, rayakan dengan asap di hela nafas, jalan dan pencarian jawaban, ingatan dan penyesalan, tangisi akhir pekanmu’
06. THE ONLY WAY
Salah satu track klasik jenny yang sederhana, tapi sangat sulit kami temukan bentukan finalnya. Track ini mengalami masa-masa bongkar pasang dan perbaikan-perbaikan yang cukup lama dan sempat kami fikir tidak akan pernah selesai sampai akhirnya kita dapatkan eksekusi yang menurut kami optimal dan layak kami masukkan ke dalam album manifesto. Track ini menurut kami secara referentif dekat dengan gelombang music garage yang datang dan dibesarkan oleh band-band garage asal newyork dan inggris pada awal 2000-an yang memberikan pengaruh yang cukup kuat pada proses penciptaan berkarya kami waktu itu.
‘parallel life, ill see you soon’
07. 120Dari 10 track dalam album manifesto, 120 adalah satu-satunya track yang belum pernah dimainkan di panggung sebelum acara rilis album ‘manifesto showcase’ pada 12 maret 2009. Sementara 9 track lainnya telah kami mainkan di panggung-panggung terdahulu. Dimainkannya track ini malam itu untuk pertama kalinya, menandai dirilisnya debut album kami ‘manifesto’. Track ini menghimpun banyak hal yang belum pernah kami buat di lagu-lagu sebelumnya. Kami merasa mendapatkan suatu pencapaian baru dalam pembuatan komposisi musik dan penulisan lirik. Ini adalah salah satu track yang paling penting di album ini.
‘tentang status dan posisi tawarmu di penglihatan orang-orang, jangan harap itu bisa mengesankanku dan menjatuhkanku’
08. RESISTANCE IS FUTILEKami dapatkan judul lagu ini dari salah satu judul sequel film Star Trek yang berarti ‘perlawanan sia-sia’. Lirik yang terasa sentimental dan menyoalkan masalah broken trust, mungkin akan memberikan predikat kepada track ini sebagai lagu cinta ala jenny. Lirik track ini adalah ungkapan dan protes-protes kekecewaan terhadap banyak hal yang telah terjadi namun tidak kita inginkan. Namun terkadang kita harus berlapang hati untuk membiarkan semuanya berjalan sebagaimana adanya. Track sepanjang tiga setengah menit ini acapkali kami gunakan sebagai opening track pada panggung-panggung kami. Tempo dan semangatnya hampir tak pernah gagal memanaskan adrenalin kami di atas panggung.
‘Sometimes, some things, can changed, can really changed’
09. LOOK WITH WHO I’M TALKING TO
Lagu ini dihiasi dengan tabuhan drum anis yang sederhana tapi tricky, bass dan guitar line yang saling muncul kemudian bersembunyi lagi berbagi porsi dengan vocal. Lagu yang bagi kami sangat menyenangkan dimainkan secara live diatas panggung yang tidak terlalu tinggi sehingga kami benar-benar dapat berbicara dengan teman-teman yang datang untuk kami tanpa ada batasan harafiah berupa barikade ataupun batasan imajiner antara band di atas panggung yang kami bahasakan dengan kata ‘fire’ dengan penonton dibawah yang kita andaikan dengan kata ‘water’. Status dan atau image bukanlah sesuatu yang kita inginkan dari apa yang kami lakukan di panggung, yang benar-benar kami inginkan adalah berbicara dua arah dan berbagi kebahagian dengan teman-teman lewat karya-karya kami.
‘All I wanna, all I’m gonna, is talking to you’
10. DANCE SONG
Ini adalah track paling klasik dari jenny. Track yang kami tulis pertama kali, sekitar tahun 2004. Pertama kali kita mainkan di panggung-panggung awal kami ketika kami masih tinggal dan belajar di Fakultas Seni Rupa, Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Ketika itu dance song adalah satu-satunya materi jenny dan kami mulai memberanikan diri untuk menyelipkan memainkan lagu ini diantara cover version kami pada nomor-nomor milik ramones, jimi hendrix, the datsuns, roling stones, kings of leon, libertines, strokes, white stripes. Apa yang kami tawarkan di track ini sedikit banyak adalah gambaran dari apa saja yang kami anggap mewakili konsep kami waktu itu yang kemudian kami koreksi dan kami sesuaikan lagi terus , tanpa berhenti, sampai sekarang.
‘Stop thinking too much, now start your steps’
DI KUTIP DARI : jennytemanpencerita.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar